Sebanyak 20 petugas Kepolisian Nasional Timor Leste atau Policia Nacional Timor Leste (PNTL) memberikan pelatihan Operasional Drone untuk Mendukung Penegakan Hukum atau “Drone for Law Enforcement”. Pelatihan berlangsung tanggal 19-23 Maret 2018 bertempat di Gedung Akademi Kepolisian Timor Leste selama 5 hari serta praktik lapangan di daerah Viqueque dan Fatucama yang terkenal dengan area wisata ‘Kristus Raja’.

Pelatihan diikuti dengan sangat antusias oleh para Petugas Kepolisian Nasional Timor Leste atau PNTL baik dari bagian Intelijen, Polisi Perbatasan Negara, Akademi Kepolisian, Information Technology serta bagian lain. Pelatihan dimulai dari teori operasional drone, cara pengambilan gambar, praktik operasional, praktik pengambilan gambar, hingga pengolahan hasil pengambilan gambar dalam bentuk video.

Dengan semakin majunya peradaban, tuntutan ilmu dan ketrampilan Penegak Hukum terutama Polisi semakin besar karena kejahatan juga semakin berkembang. Bagai mendapat ‘angin segar’, teknologi yang kian maju juga dipakai oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk melakukan banyak tindakan kriminal. Sebagai contoh di daerah perbatasan yang rawan kejahatan berupa penyelundupan barang haram, pelintas batas ilegal, serta hal-hal lain yang memanfaatkan batas antar-negara.

Dengan keterbatasan jumlah Polisi maka peran drone sangat penting. Drone mampu melintas dengan cepat dan jarak yang relatif jauh dalam waktu yang cepat pada daerah yang terjal, tebing, semak belukar, pantai, dan sebagainya. Selain itu drone mampu mengambil gambar maupun merekam aktivitas kejahatan sehingga dapat dijadikan bahan untuk mengatasi kejahatan sekaligus menjadi alat bantu menangkap penjahatan.